Menurut
Aristoteles, pantomime telah dikenali sejak zaman Mesir Kuno dan India.
Kemudian, dalam perkembangannya menyebar ke Yunani, sebagaimana ditulis
Aristoteles dalam Potics itu. Lebih lanjut Aristoteles menjelaskan
bahwa teori pantomime tersebut bermula dari temuan-temuan pada
relif-relif candi dan piramida. Dalam relief tadi dikisahkan adanya
gambaran tentang seorang laki-laki dan atau perempuan sedang melakukan
gerakan yang diduga bukan tarian.
Hal tersebut
semakin jelas sesudah adanya katagorisasi dari berbagai seni pertunjukan
yang dilakukan Aristoteles berdasarkan ciri-ciri bawaannya, sehingga
dapat dibedakan adanya sebutan tarian dan bahasa isyarat. Oleh karena
pantomime mengacu pada ciri dasar dari bahasa isyarat tadi maka jelaslah
bahwa seni pertunjukan pantomime memang sudah ada sejak lama.